Sabtu, 03 Desember 2011

TOKKAT Edisi “Guru Pengajar”

 Guys,
 di Tokkat edisi pertama ini kita sengaja, waancara tokoh yang emang ga asing khususnya buat kita nih, yah panggilan akrabnya biasa di panggil

" Ibu Ine Arianti "


            Seorang wanita yang lahir di ciamis pada tanggal 29-11-1978,beliu merupakan anak kelima dari lima bersaudari.Beliau bersekolah di SD Golat 3 Ciamis kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Panumbangan dan sekolah terakhir SMA 2 Tasikmalya.
            Beliu adalah mahasiwi S1 UNPAD jurusan  Fisika,"pinginnya sih ngambil jurusan kedokteran tapi karana kakaknya jurussan elektro terus Bapak juga guru matematika jadi ia sudah deh" ujar bu Ine,karna semangat mencari ilmu hingga saat ini pun beliu giat mencari beasiswa.
             Sejak jauh dari pengawasan orang tua,mau tidak mau harus menjaga diri,dan kemandirian,serta wataknya terbentuk."Enaklah di kosan selain bias mandiri ,dapet juga pengalaman maid atau pahit juga.Mulai pengalaman yang mistis sampai kemalingan juga pernah di rasain saat ngekos”ujarnya.
            Pengalam pertama saat mengajar di sekola SMK PI Bandung,”yah saat itu karena kakakku sedang mengambil cutu hamil,daripada si keorang lainkan lebih baik ke adik sendiri.emang sih kakak ngajar elektro tapi aslah dasar nya jadi bias bisain aja” ujar bu Ine lagi.
            Guru adalah sasaran bagi para pelajar turutama tingkat menengah atas,selain keringat dingin godaan godaan /ceplas-ceplos dari anak anak SMA, sampai mengalami lamanya mengajar padahal hanya dua jam pelajaran.membuat gugup dan cemas dalam pertama mengajar.”banyaknya sih temen temen cowo,jadi yah pas pertama belajar biasakan diri,yang penting itu kita mengusai materi meski materinya bnyak,supaya bisa ke handle apapun yang terjadi,kalau anak anaknya ngajak bercanda bisa kembali lagi ke materi ujarnya lagi.
            Saat kakaknya selesai cuti beliau sempat berfikir memperpanjangsari D3 ke S2,tapi karma cara mengajarnya yang baik,jadi beliau di angkat jadi guru di SMK PI bandung,pada pagi harinya dan melanjutkan extetionnya setelah mengajar.
“Pinginnya kerja ke Lipi terus,ikutan tes tulis dan wawancara,tapi gak tau kenapa setiap tes wawancara gak pernah masukselama dua kali tes" ujarnya karena dukungan dari ke dua orang tua nya beliau melanjutkan pendidikannya ke UNLA(Universitas langlangbuana) unuk memperoleh akta 4.setelah mendapatkan hasil tidak lulus kembali,beliu ikut tes PNS sekali,tes langsung lulus."setelah tes PNS aku sadar kalau di LIPI itu bukan duniaku ,karna watak asliku bukan orang yang pendiam di belakang bangku duduk diam gitu”ujar kembali.

 Pastinya ibu punya motto hidup kan?, apa sih bu motto idup ibu?

Jawab:"syukuri apa yang ada,dan elalu lihat kebawah ketika kita dalam kondisi dan keadaan apapun”ujar beliau.
      Apa sih kesan dan pesan ibu untuk SMSR ?
Jawab: "semoga SMSR menjadi sekolah yang lebih bagus dan masyarakat lebih berpotensi dari orang lain san menjadi pribadi yang lebih bagus."
      Selama ibu mewalikelasi kelas MULTIMEDIA 1 apa kesan san pesan untuk kami?
Jawab: "pokonya ibu dapet banyak mendapat pelajaran dari mengajar di MM1 dari terharu dampai seru,dari meyebalkan sampai menyenangkan.tapi justru di kelas inilah ibu mendapat pelajaran lebih,okeh di kelas ini ibu sebagai pengajar tapi di kelas ini ibu mendapat pelajaran kehidupan."
“DO THE BEST”
“DO THE BEST”
“DO THE BEST”
Guys!
            1 pelajaran yang sapat kita ambilsari Bu ine Arianti asalah apapun yang terjadi selalu lihat ke depan belakang atas bawah.hidup adalah belajar maka yang ku tau Belajar itu indah.

by : Putri Shafariani dan Tya Rianti

1 komentar:

  1. guys,
    kita ambil sisi positif dari seorang tokoh yang bisa kita angkat sisi suksesnya, apapun itu bisa!!!

    SEMANGAT guys, >_<

    BalasHapus