Jumat, 27 Januari 2012

TOKKAT Edisi “Guru Pengajar 2”

Hi Guys,
ketemu lagi nih, di Tokkat alias "Tokoh Pengangkat"
oh iya, kita lupa kalau belum ngasih tau sama kalian semua apa sih tokkat ini...?!?
>_<

Tokkat diambil dari tokoh pengangkat yang artinya, kita bisa belajar dari sosok yang emang bisa dijadikan contoh buat kita semua.Seperti di edisi kali ini yang kami ambil dengan tema: "Guru pengajar" So, insyaallah sekali sangat bermanfaat dan banyak pelajarannya juga.. :)

Langsung aja capcus ...
di Tokkat edisi kedua ini kita sengaja ngambil Tokoh yang nggak asing lagi buat kita, dan nggak kalah serunya sama edisi yang pertama yang kita wawancarai loh..

Pangilan akrabnya
" Ibu Ruvianty"

      Beliau dilahirkan di Bandung, tepatnya di daerah BIP pada tanggal 30 Januari 1969. Meskipun bu Ruvi ini berasal dari keluarga yang notabennya berhubungan dengan mengajar, tetapi beliau adalah satu-satunya anggota keluarga yang menjadi seorang Guru, dan hal itu membuat mereka selalu mengharagainya dan mendukungnya. Karena nih, menurut ibunya "meskipun kita berada di lingkungan yang berhubungan dengan mengajar, tetapi bila kita menjadi guru kita akan dapat pelajaran lebih, entah dari murid, guru lagi, maupun diri sendiri" (kurang lebih begitulah.. >_<).

      Ibu Ruvianty bersekolah di SMP Santika atau Filial smpn 2, dan lalu melanjutkan ke SMAN 2 Bandung
, kemudian beliau melanjutkan ke UNPAD yang mengambil Jurusan Pertanian mungkin karena kesukaanya terhadap IPA. Karena bu Ruvi mempunyai tekad yang kuat untuk mengajar, akhirnya bu Ruvi mengikuti program akta IV atau kewenangan mengajar dari UNLA, hanya dalam waktu 2 semsester tetapi ibu Ruvi adalah lulusan terbaik pada saat itu. (keren yah..!!>_<)


      Dengan tekad yang kuat, beliau melamar pekerjaan dan langsung diterima mengajar di SMP Tamsis untuk mengajar Biologi dikelas unggulan, pada tahun 1997.Ternyata di kelas unggulan ini adalah kelas cabutan yang siswanya mendapatkan peringkat 1-5 dari tiap kelas, yang masing-masing kelasnya terdiri dari 5 orang siswa untuk dikelas unggulan ini.

      " Saya baru menyadari bahwa  pelajaran IPA sangat menyenangkan saat saya kelas 2 SMP", ujar bu Ruvi. Nah, ternyata bu Ruvi ini pindah mengajar di SMKN 14 pada tahun 2007. Awalnya beliau mengajarkan Kimia kemudian digantikan dengan Fisika, karena beliau guru Fisika sudah ada sekarang beliau mengajar IPA. Ternyata, memang beliau sangat menguasai Ilmu Pengetahuan Alam. :)

       "Mengajar itu beban awalnya, dan banyak tantangan untuk saya bagaimana caranya supaya anak-anak tidak bosan" ujarnya lagi. Mengajar bukan lagi bu Ruvi anggap sebagai rutinitas semata akan tetapi sebagai sebuah Panggilan Hati yang membuatnya kecanduan., sehingga menurut beliau bila sehari tidak mengajar rasanya seperti ada yang hilang atau kurang, karena mengajar adalah celah bagi beliau untuk mengbati rasa penat atau jenuh hingga masalah yang sedang beliau hadapi. "Rasanya tuh, kalo udah ngajar enjoy aja!!, tapi kalo eluar kelas pas lagi ada masalah jadi inget lagi" , ujar penggemar Shoun the sheep ini . :)

       Bagaimana sih, senang susahnya selama mengajar terutama di SMKN 14?

Jawab : " Senengnya yah kalau anak-anak  sudah diberikan tugas sama ibu, terus kompak pada ngumpulin sekelas, mau itu salah atau bener dan mempertanggungjawabkan tugasnya karna mereka memiliki kemauan. Itu yang paling ibu seneng dan di SMKN 14 ini, yang melakukan biasanya dari jurusan Kria. Kalau yang tidak sukanya dalam mengajar saat dulu sebelum di SMKN 14 pernah ibu mau masuk kelas tiba-tiba tidak ada anak satupun yang masuk di kelas ibu mengajar., dan itu membuat sakit hati juga sih. Kadang berfikir, saya punya salah apa sama anak-anak yah??? sampai pada ga mau masuk pelajaran saya?. Alhamdulillah sekali, selama saya mengajar disini belum pernah ada kejadian seperti itu. "

       Apa sih Harapan ibu terhadap kelas kami Multimedia 1??

Jawab: " Ini mungkin bukan pesan untuk kelas kalian saja, tetapi untuk generasi kalian, dari yang ibu rasakan generasi kalian kurang bekerja keras, dan kurang prihatin yang masksudnya bisa mengalihkan diri kalian atau jelasnya kurang bisa memanfaatkan keadaan yang ada dengan berbagai usaha. Jadi pesannya, Jika kalian kerja Keras dan selalu Prihatin pasti kalian akan mendapatkan hasil yang lebih. "

       Pastinya ibu punya motto hidup kan?, apa sih bu motto hidup ibu?
Jawab: " Do what you could you do now "  =   "Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan hari ini"


Guys,
Gimana seru kan?, bukan seru lagi tapi gak kalah kerennya nih sama edisi 1
oke pelajaran kedua dari tokkat yang bisa kita ambil dari Bu Ruvianty adalah jangan pernah membuang waktu dengan percuma dan sia-sia karena waktu tidak akan perah berulang kembali. Apapun jalan kehidupan ini adalah pelajaran. satu lagi guys, Sedikit tapi Produktif
oke ..
>_<

by : Putri Shafariani dan Tya Rianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar